Selasa, 07 September 2010

Saat Teduh Dari Tgl 06 - 12 September 2010

Belajar Cukup
Ayat Firman : 1 Timotius 6:1-10
Senin, 06 September 2010

Perenungan
Surat Timotius berkata, cinta uang adalah akar dari segala kejahatan. Karena cinta uang banyak orang tidak merasa puas dengan penghasilannya. Karena cinta uang orang tidak pernah merasa cukup. Karena cinta uang orang rela melakukan kejahatan, jadi uang dapat membutakan mata hati. Firman Tuhan pada hari ini mengingatkan supaya kita belajar mencukupkan diri dengan gaji atau penghasilan kita, Dengan menikmati dan mensyukuri pemberian-Nya. Jika kita memiliki rasa syukur dan rasa cukup dengan apa yang ada, kita tidak akan mau mengambil apa yang bukan menjadi hak kita. Sebab uang dan kekayaan yang melimpah tidak menjamin kita untuk merasa cukup. Hanya kasih Tuhanlah yang mampu membuat kita mereasa cukup. Firman-Nya berkata ; ”Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan”. Oleh sebab itu biarlah kita tetap memiliki Kristus di dalam hidup kita, dengan demikian hidup kita akan tetap di puaskan dalam keadaan apapun.

Diskusi kelompok :
Kenapa banyak orang tidak merasa puas dengan apa yang mereka miliki ?

Refleksi pribadi :
Apakah kita percaya bahwa bersama Allah kita akan merasa cukup dalam segala hal ?

Pertanyaan :
Apa akibatnya jika seseorang cinta uang ?


Masa depan di tangan Tuhan
Ayat Firman : Yeremia 29:1-14
Selasa, 07 September 2010

Perenungan
Manusia pada hakikatnya tidak dapat memahami apapun mengenai campur tangan Allah dalam menghadapi hari esok mereka. Maka dalam kitab Pengkhotbah katakan bahwa manusia tidak dapat menyelami segala pekerjaan Allah yang di lakukan-Nya di bawah matahari, bagaimana pun manusia berlelah-lelah mencarinya, ia tidak dapat menyelaminya, meskipun orang berkhikmat mengatakannya, namun ia tidak dapat menyelami pekerjaan Allah. menyerahkan hidup kita di tangan Tuhan adalah sebuah pilihan. Mungkin Kita dapat memutuskan untuk mencari tahu masa depan kita melalui cara-cara yang instan namun kita akan berdosa kepada Tuhan dan pasti akan ada banyak hambatan dan tantangan di setiap harinya. Oleh sebab itu biarlah kita mau belajar untuk lebih percaya lagi kepada Tuhan, sebab hanya Tuhanlah yang lebih berkuasa atas segala kehidupan, DIA tahu memberikan apa yang baik bagi kita termasuk masa depan yang penuh harapan.

Diskusi kelompok :
Apakah kita masih kuatir akan masa depan kita ?

Refleksi pribadi :
Sudahkah kita percaya sungguh kepada Tuhan dengan tidak mengandalkan cara-cara lain yang di luar Tuhan ?

Pertanyaan :
Apa jaminan Tuhan bagi setiap orang yang pecaya kepada-Nya ?


Sadar dan bertindak
Ayat firman : Lukas 15:11-32
Rabu, 08 September 2010

Perenungan
Dari ayat 17 mencatat ; ”lalu ia menyadari keadaannya”. Menjadi sadar adalah hal yang tersulit bagi banyak orang. Lebih sulit lagi apabila kesadaran itu di sertai dengan tindakan. Tetapi si anak yang hilang dalam cerita Firman Tuhan hari ini, dia melakukan tindakan dalam kesadarannya itu ; ia bangkit dan pergi menjumpai bapanya. Ia juga menunjukan sikap baik lain, yaitu tidak hanya meminta ampun namun bersedia untuk menanggung hukuman.
Mungkin saat ini kita telah membuat kesalahan yang besar, namun belajarlah dari si anak yang terhilang ini, selama kita mau menyadari, mengakui dan meminta ampun, maka Bapa di Surga akan selalu membuka tangan-Nya untuk menyambut dan menerima kita. Dan tentunya kita harus belajar dari kesalahan itu, sebab kesalahan besar atau kecil adalah sebuah pelajaran yang sama berharganya. Oleh sebab itu bangkit dan melangkahlah untuk memasuki babak hidup yang baru bersama Tuhan.

Diskusi kelompok :
Saat kita melakukan kesalahan di hadapan Tuan apa yang harus kita lakukan ?

Refleksi pribadi :
Sudahkah selama ini kita menyadari dan mengakui setiap kesalahan kita kepada Tuhan ?

Pertanyaan :
apa yag di terima oleh anak terhilang itu ketika ia menyadari dan mengakui setiap kesalahan kepada bapanya ?


Kuasa dalam persatuan
Ayat Firman : 1 Korintus 1:10-17
Kamis, 09 September 2010

Perenungan
Kesatuan hati adalah sebuah kekuatan yang harus di miliki oleh setiap keluarga, sebuah komunitas bahkan juga dalam kehidupan berjemaat atau bergereja. Rasul Paulus berbicara mengenai hal ini karena ia melihat adanya sebuah bahaya perpecahan dalam jemaat korintus, karena adanya keberpihakkan kepada beberapa pimpinan gereja, sehingga terjadi beberapa golongan dalam jemaat. Ternyata ”kesatuan hati” sangat di perlukan agar pekerjaan Tuhan dapat berjalan dengan baik, sehingga nama Tuhan Yesus saja yang dapat di tinggikan dan di agungkan. Pemazmur juga mengatakan bahwa, ” sungguh alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dan hidup rukun... sebab kesanalah Allah memerintah agar berkat-berkat-Nya di curahkan”. Maka dari itu biarlah tercipta persatuan yang baik antara jemaat satu dengan yang lain, memiliki hubungan yang sehat dalam komunitas, karena dalam kerukunanlah kita akan menerima berkat-berkat Surgawi. Mari kita tingkatkan persatuan dan kesatuan sebab di dalam persatuan ada mengandung kuasa yang menjadi kekuatan untuk bertahan bahkan menjadi pemenang dalam pertandingan iman kita dalam mengikut Yesus Kristus.

Diskusi kelompok :
Mengapa dalam berjemaat atau berkomunitas harus memiliki persatuan ?

Refleksi pribadi :
Berkat apa yang kita dapat ketika memiliki persatuan dalam keluarga, dalam komunitas, bahkan dan berjemaat ?

Pertanyaan :
Mengapa di jemaat Korintus mengalami bahaya perpecahan ?


Taklukkan Kekuatiran
Ayat Firman : Matius 6:25-34
Jumat, 10 September 2010

Perenungan
Petrus, murid Kristus pernah memiliki iman yang jatuh bangun. Tetapi perubahan yang luar biasa dalam dirinya menjadikan dia seorang yang tidak lagi mudah takut dan khawatir. Itu sebabnya dia berkata ”serahkanlah segala kekuatiranmu pada-Nya, maka Ia yang akan memelihara kamu ”. Perkataan bukan hanya sekedar teori namun ia sendiri sudah mengalami banyak mujizat didalam Yesus. Kecemasan dan kekhawatiran bukan hanya persoalan yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari, namun juga merupakan masalah rohani serius yang perlu di atasi. Sebab kekhawatiran dapat merusak iman, bahkan dapat membuat seseorang menyangkal Tuhan. hidup kita ada dalam tangan Tuhan. selama kita menjadi orang yang tidak khawatir, membuktikan kita bahwa sebenarnya kita adalah orang-orang yang percaya akan kuasa dan pertolongan Tuhan. dalam hal apa pun itu, kita tidak perlu khawatir sebab Tuhan sudah menjamin untuk memelihara kita dalam situasi dan kondisi apapun, baik itu makan, minum dan apa yang menjadi kebutuhan kita. Namun yang terutama yang Tuhan mau dalam hidup kita, supaya kita terlebih dahulu mencari Allah dan tinggal dalam kebenaran-Nya, sebab hanya itulah yang memperkokoh iman kita sehingga kita bukan menjadi anak-anak Tuhan yang hidup dalam kekhawatiran.

Diskusi kelompok :
Mengapa kekhawatiran sangat di benci oleh Tuhan ?

Refleksi pribadi :
Masih khawatirkah kita ketika kita tahu Tuhan menjamin dan memelihara segala yang hidup ?

Pertanyaan :
Mengapa masih banyak orang percaya yang hidup dalam kekhawatiran ?


Tetap berjuang dalam penderitaan
Ayat Firman : Filipi 1:27-30
Sabtu, 11 September 2010

Perenungan
Lambang orang Kristen dimana pun ia berada adalah Salib. Dan Salib adalah lambang penderitaan. Tapi nampaknya orang Kristen masa kini agak asing dengan istilah penderitaan, tetapi lebih dekat dengan kelimpahan dan berkat. Memang semuanya itu benar dan tidak salah, tetapi jangan lupa, bagi kita juga di anugerahkan bukan hanya untuk percaya, namun menderita juga untuk DIA. Dalam Roma 8:17, katakan ” jika kita anak, maka kita juga ahli waris...., jika kita menderita bersama-Nya, agar kita di permuliakan bersama Dia ”. Jadi penderitaan adalah satu paket dengan berkat dan kemuliaan. Ingatlah Penderitaan adalah cara Allah untuk mendisiplin kita agar kita hidup berkenan di hadapan-Nya. Karena itu jangan berkecil hati sebab Paulus dalam suratnya sekali lagi meyakinkan kita bahwa penderitaan jaman sekarang ini tidak dapat di bandingkan dengan kemuliaan yang akan di nyatakan kepada kita, dalam pengertian ” Tak ada Mahkota tanpa Salib, dan Tak ada Salib tanpa Mahkota.

Diskusi kelompok :
Apa ke gunaan Salib bagi orang percaya ?

Refleksi pribadi :
Apa tindakan kita jika kita di anugerahkan Salib atau penderitaan ?

Pertanyan :
Mengapa pada orang percaya harus di anugerahkan Salib ?



Jangan salah jalan
Ayat Firman : Matius 7:12-14
Minggu, 12 September 2010

Perenungan
Firman Tuhan mengatakan bahwa, jalan yang benar menuju keselamatan dari Allah adalah yang pintunya kecil dan jalannya sempit. Mengapa harus sempit ? berjalan di jalan yang sempit setidaknya mengajarkan kita 3 hal ; yang pertama, kita tidak bisa membawa banyak hal karena pintunya sesak, mungkin itu harta atau keinginan-keinginan daging kita, mau tidak mau kita harus tinggalkan. kedua, kita tidak bisa berjalan seenaknya. Karena hanya sedikit orang yang bisa mendapatinya, maka itu kita harus bisa untuk mencari, disinilah sebuah hati yang penuh kerelaan akan nampak dan teruji. Ketiga, kita di tantang untuk dapat melangkah melawan arus. Maka dari itu harus perlu iman yang teguh supaya hati kita tetap terpaut pada pintu itu, karena Kita bisa di kucilkan oleh banyak orang karena memilih jalan yang tidak populer tersebut. Memang ada bayak jalan yang yang menawarkan untuk masa depan kita baik, namun belum tentu dari jalan itu kita bisa mendapatkan hidup yang kekal bersama Tuhan. milikilah jalan yang di tawarkan oleh Tuhan, Tuhan akan menolong dan menguatkan hati kita saat tersandung dan jatuh di jalan itu. Lelah kita akan terbayar dengan upah mahkota kehidupan di akhir perjalanan hidup kita.


Diskusi kelompok :
Mengapa perjalan orang kristen menuju kehidupan yang kekal di Surga di gambarkan berjalan pada jalan ya ng sempit ?

Refleksi pribadi :
Bagaimana supaya kita dapat berjalan di jalan yang sempit itu ?

Pertanyaan :
Apa upah bagi orang yang telah menang dalam menempuh jalan yang sempit itu ?


Ayat hafalan ; mazmur 103:13

Tidak ada komentar:

Posting Komentar