Walau Tidak Meminta
Ayat Firman : Markus 8:1-10
Senin, 13 September 2010
Perenungan
Tuhan Yesus memberi apa yang benar-benar kita butuhkan. Seperti Ketika Ia melihat sejumlah besar orang kelaparan mengikuti Dia, sebab sudah tiga hari mereka tidak makan apa-apa hanya karena mengikut dan mau mendengarkan Firman-Nya, Yesus tahu mereka sangat perlu makanan. Maka, walaupun mereka tidak meminta, Yesus berinisiatif untuk memberi mereka makan dengan cara ajaib. Demikianlah dengan kehidupan kita yang setia mengiring Yesus, Dia tahu apa yang menjadi kebutuhan kita. Dia tidak akan tinggal Diam saat kita berhadapan dengan sebuah kebutuhan mendesak. Tuhan pasti memberikan apa yang kita butuhkan. Sebaliknya, ketika orang Farisi meminta tanda, Yesus tidak memberikannya, karena Yesus tahu mereka tidak membutuhkanya melainkan mereka hanya ingin memuaskan keinginan mereka. Sebab sepatutnya yang mereka butuhkan sebenarnya adalah iman, dan bukan tanda. Betapa sering kita bersungut-sungut ketika Tuhan tidak memberi apa yang kita minta. Kita selalu menjadi kecewa saat melihat kenyataan berbeda dengan yang kita doakan dan harapkan, kemudian kita melakukan berbagai upayauntuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Oleh sebab itu, kini saatnya kita belajar untuk dewasa. Katakan pada diri sendiri, ”jika Tuhan tidak memberikan sesuatu , itu berarti aku tidak membutuhkannya. Sebab Tuhan lebih tahu apa yang sedang kita butuhkan ”.
Diskusi kelompok :
Bagimana cara supaya Tuhan selalu tergerak memberikan apa yang kita butuhkan ?
Refleksi pribadi :
Bagaimana sikap kita ketika Tuhan memberikan apa yang tidak kita harapkan ?
Pertanyaan :
Apa yang Yesus lakukan terhadp orang banyak itu ?
Kebenaran Dan Bukan Kebetulan
Ayat firman : esther 6:1-14
Selasa, 14 September
Perenungan :
Rencana Tuhan tidak dapat di duga atau di prediksi, apalagi diramal, sekalipun seorang paranormal terkenal. Tuhan melakukan mujizat, karya ajaib, semua itu diluar nalar manusia. Bahkan tidak jarang membuat kita bingung dan terheran-heran, karena tidak masuk akal. Sehingga manusia menarik sebuah kesimpulan yang di kenal dengan istilah, ”kebetulan”.
Untuk memperhalus istilah, kita sering mengejanya dengan, ”keberuntungan”. Tetapi semua itu tidak berlaku didalam Tuhan. Bagi Tuhan dan orang percaya tidak mengenal yang namanya ”kebetulan”, namun hanya Kebenaran yang ada.
Bukan kebetulan Raja Ahasyweros tidak dapat tidur pada malam itu. Bukan kebetulan juga Haman berjalan menuju istana pada waktu yang sama. Mordekhai pun tidak memiliki firasat bahwa ada rencana yang dibuat untuk membunuhnya. Bukan kebetulan, tetapi suatu kebenaran yang harus dinyatakan. Demikian juga dengan hidup kita, Tidak kebetulan kita jadi orang percaya, tidak kebetulan kita menderita oleh karena Yesus, sebab dari kesemuanya itu Kebenaran Allah-lah yang harus dinyatakan kepada banyak orang.
Diskusi kelompok :
bagaimana supaya kita bisa hidup dalam kebenaran ?
Refeksi pribadi :
berepa kalikah kita menganggap hidup kita suatu kebetulan?
Pertanyaan :
mengapa segala sesuatu tidak ada yang kebetulang bagi orang percaya ?
Sulitnya Berterima Kasih
Ayat firman : Lukas 17:11-19
Rabu, 15 September 2010
Perenungan
Dalam pelayanan-Nya Yesus tidak pernah menuntut pembayaran bahkan sesuatu yang kecil sekalipun. hanya saja lewat peristiwa ini, Yesus memberikan pelajaran tentang pentingnya kita berterima kasih, sekecil apapun bantuan dan pemberian yang kita dapat.
”Penyakit” ini sangat banyak kita jumpai di seluruh jagad ini. Lebih banyak dari kita berterima kasih, ketika menerima bantuan dan pemberian dengan kategori besar, namun untuk hal yang sepele, tidak ada ucapan terima kasih. Hal aneh justru Yesus temui dalam cerita ini, bagaimana tidak, Yesus melihat orang yang tersungkur di depannya, untuk berterima kasih adalah orang Samaria. Sebab Orang Samaria tidak bergaul dengan orang Yahudi, tetapi justru orang Samarialah yang tahu bagaimana cara untuk berterimakasih dan bersyukur kepada Tuhan. adalah sesuatu yang indah di hadapan Tuhan ketika kita sebagai anak-anak-Nya tahu untuk bersyukur dan berterima kasih setiap apa yang Tuhan anugerahkan di dalam hidup kita, sebab lewat ucapan syukurlah nama Tuhan dapat di puji dan di permuliakan.
Diskusi kelompok :
Mengapa kebanyakan orang sangat susah berterima kasih dalam hal yang sepele ?
Refleksi pribadi :
sudahkah kita berterima kasih untuk hal yang sepele?
Pertanyaan :
apa yang membuat Yesus heran melihat hanya seorang Samaria yang datang berterima kasih?
Kerukunan Itu indah
Ayat firman : Mazmur 133 : 1 - 3
Kamis, 16 September 2010
Perenungan :
Sebagai manusia normal kita mengharapkan sesuatu yang baik dan indah. Relativitas kebaikan dan keindahan memang tidak bisa diseragamkan, namun dalam ayat ini menjadi milik semua orang, walau mereka mereka adalah orang percaya atau tidak. Alasan dari pemazmur menulis tentang hal ini oleh karena hidup dalam persaudaraan banyak mengalami perdebatan dan berujung pada pertengkaran, kebencian, bahkan ada pembunuhan. Sangat sulit untuk kita menyatukan dua pribadi yang bersitegang dalam waktu yang lama, apalagi saudara se-kandung. Akan menjadi hari yang indah apabila dua orang dalam perseteruannya duduk bersama dalam kedamaian. Bukan hanya mereka yang dapat merasakan suasana indah, bahkan orang sekitar larut dalam kegembiraan.
Bukan hanya itu, tetapi Allah juga menjanjikan berkat akan menjadi milk kita.
Diskusi kelompok :
berapa banyak orang yang berseteru dengan kita?
Refleksi pribadi :
berkat apa yang kita ambil dari sebuah perdamaian?
Pertanyaan :
apa arti kerukunan untuk kita sebagai tubuh Kristus?
Yesus sebagai batu penjuru
Ayat firman : 1 Petrus 2:1-10
Jumat, 17 September 2010
Perenungan
Rasul petrus memberikan satu strategi bagaimana menjadikan Yesus sebagai sentral hidup kita. Pemulaan yang baik adalah dengan membuang segala kejahatan, tipu muslihat, kemunafikan, kedengkian dan fitnah. Menjadi seperti bayi adalah gambaran bagi kita sebagai awal pertumbuhan rohani. Sama seperti bayi yang sangat bergantung pada orang tuanya, demkian hendaknya kita terhadap Tuhan.
Tahap berikut adalah bertumbuh, bayi tidak pernah selamanya menjadi bayi. Pada usia tertentu dia akan menjadi seorang yang dewasa. Ketika seseorang sudah menjadi dewasa, pastilah dapat melakukan pekerjaan yang berat. Bayi tidak dituntut untuk melakukan pekerjaan yang berat, hanya orang dewasa-lah yang diberi tanggung jawab besar. Tuhan mau kita sebagai orang kristen yang dewasa rohani, mengambil bagian dalam pekerjaannya yang besar. Yesus sudah menjadi contoh sebagai batu penjuru. Artinya kita mencontohi apa yang Yesus pernah lakukan.
Diskusi kelompok :
apa saja yang menjadi teladan Yesus buat kita?
Refleksi pribadi :
sampai sejauh mana pertumbuhan rohani kita?
Pertanyaan :
sebagai orang pecaya yang bertumbuh, apa tanggung jawab kita?
Orang Benar
Ayat Firman : Roma 1:8-17
Sabtu, 18 September 2010
Perenungan
Rasul paulus adalah seorang yang sangat ekstrim ketika masih hidup sebagai Saulus (ahli Taurat), sifat inilah yang terbawa sampai dia bertobat. Akan tetapi bukanlah ekstrim untuk membunuh orang-orang kristen lagi, malahan sebaliknya, memberi jalan kepada teman-temanya yang lama untuk percaya kepada Yesus, sebagai tujuan injil itu.
Yesus adalah puncak kepercayaan orang kristen. Oleh sebab itu rasul paulus sangat percaya diri dengan statusnya sebagai orang yang dibenarka dalam Yesus.
Kehidupan orang benar sangat menguntungkang . Beberapa hal tentang orang benar;
- amsal 24:16 : orang benar jatuh tapi dapat bangun kembali
- mazmur 34:16 : mata Tuhan tertuju pada orang benar
- roma 1:17 : orang benar hidup karena iman
orang benar bukan karena keturunan atau karena ke-yahudi-an, tetapi oleh karena kepercayaan kepada Tuhan.
Diskusi kelompok :
Apa ciri-ciri orang benar ?
Refleksi pribadi :
Bagaimana kita menjadi orang benar ?
Pertanyaan :
Mengapa orang benar selalu dalam pembelaan tuhan ?
Kita Adalah Milik Tuhan
Ayat Firman : Roma 14:1-12
Minggu, 19 September 2010
Perenungan :
hidup sebagai orang percaya, berarti bukan hanya sekedar menjadi orang Kristen, melainkan menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan. sebab pada ayat 8 mengatakan bahwa ” baik hidup atau mati, kita adalh milik Tuhan ”. Jika Tuhan adalah pemilik hidup kita, maka Dia berkuasa sepenuhnya untuk menentukan apa yang boleh dan tidak boleh terjadi dalam hidup kita sebagai umat pilihan-Nya. Ketika kita mencoba menentukan sendiri hidup kita, maka secara tidak langsung kita keluar dari kepemilikan Allah, bukan hanya itu melainkan kita juga kehilangan rencana dan rancangan Tuhan yang indah dalam hidup kita. Apa pun yang sedang kita alami hari-hari ini, mar kiita percaya sepenuhnya kepada Allah sebagai pemilik hidup kita. Jika saat ini kita sedang mengalami hidup yang di berkati, maka naikanlah ucapan syukur kepada Allah atas kebaikan-Nya. Tetapi kalaupun kita sedang ada pergumulan yang berat dari Tuhan, tetaplah mengucap syukur dan kuat dalam iman kepada-Nya. Sebab Tuhan sendiri telah berfirman bahwa rancangan-Nya adalah rancangan damai sejahtera dan Dia turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan kepada kita. Oleh sebab itu mari kita percaya akan setiap jalan-Nya Tuhan.
Diskusi kelompok :
Mengapa kita harus tetap mengucap syukur dalm segala hal ?
Refleksi pribadi :
Sudahkah kita hidup dalam jalan-nya tuhan ?
Pertanyaan :
Apa sebab firman tuhan mengatakan hidup dan mati orang percaya dalah milik tuhan ?
Ayat Hafalan: Kolose 2:6-7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar