Air Hidup
Ayat Firman : Yohanes 4:1-15
Senin 23 Agustus 2010
Perenungan
Air adalah salah satu kebutuhan pokok bagi setiap mahkluk yang hidup di bumi ini. Sudahlah tentu manusia juga sangat membutuhkan air. Jika sesorang kekurangan air dalam Tubuh jasmaninya, maka orang itu akan lemas, mudah terserang penyakit, bahkan akan mengalami kematian. Seperti perempuan Samaria yang bukan orang percaya, yang dalam hidupnya selalu di warnai dengan kesusahan dan dosa perzinahan. Tanpa di sadari, ia termasuk orang yang haus akan Air Hidup. Hingga pada suatu hari Yesus datang dan memberi ”Air Hidup” kepada perempuan tersebut.
Air Hidup adalah gambaran Roh Kudus yang Tuhan janjikan kepada kita. Kalau tubuh kita bisa lemas karena kekurangan air, maka kehidupan rohani kita pun bisa lemah dan mati jika kita tidak di penuhi dengan Roh Kudus. Roh Kudus sangat berperan aktif dalam seluruh aspek kehidupan rohani kita, Karena Roh Kudus adalah penolong dan penghibur kita, bersama dengan-Nya iman kita akan kuat meski mengalami banyak pencobaan, bahkan Ia akan selalu memberikan damai sejahtera dalam hidup kita. Ketika kita masih bisa mengucap syukur di tengah tekanan hidup yang berat, itu berarti kita memiliki Roh Kudus yang tinggal dalam hidup kita.
Bahkan bukan Cuma itu saja kita pun dapat menjadi saksi-Nya yang hidup, sehingga semua orang dapat melihat Pancaran Air Hidup itu dalam diri kita. Inilah rahasia kemenangan orang percaya.
Diskusi kelompok :
Apa fungsi Air Hidup itu bagi kehidupan rohani kita ?
Refleksi pribadi :
Sudahkah kita di penuhi oleh Air Hidup itu ?
Pertanyaan :
Apa tindakan dari perempuan Samaria itu, ketika telah menerima Air Hidup dari Yesus ?
Kehilangan sesuatu yang berarti
Ayat Firman : Rut 1:1-22
Selasa 24 Agustus 2010
Perenungan
Ketika Israel mengalami kelaparan yang hebat, maka Naomi dan keluarganya memutuskan untuk meninggalkan Bethlehem dan akan menetap di Moab. Namun tragisnya, selang beberapa waktu tinggal di Moab bukan keberuntungan yang ia peroleh, tapi justru kepedihan yang mendalam yang harus ia rasakan. Naomi harus kehilangan orang-orang yang ia cintai, sebab suami dan anak-anaknya mengalami kematian. Allah juga pernah mengalami rasa ”kehilangan” ketika manusia jatuh dalam dosa dan terputusnya persekutuan antara manusia dengan Allah. hati Tuhan menjadi sangat pilu karena DIA akan ”kehilangan” sebab manusia akan binasa oleh dosa. Kehilangan orang yang sangat kita cintai atau kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidup kita, sungguh sangat menyakitkan. Namun kalau kita larut dalam kepedihan dan meratapi itu terus-menerus maka kita bisa kehilangan berkat yang Tuhan sediakan bagi hidup kita. Karena rasa kehilangan membuat kita tidak pernah melangkah untuk maju, sebab kita telah di lumpuhkan oleh kesedihan yang mendalam. Tetapi arahkanlah pandangan kita kepada Allah. sebab ada kalanya Tuhan mengijinkan seseorang mengalami kehilangan sesuatu yang berarti, karena Dia sedang membawa kita pada rencana-Nya yang ajaib.
Diskusi kelompok :
Pernahkah rasa kehilangan melumpuhkan iman percaya kita pada Tuhan ?
Refleksi pribadi :
Apa dampaknya dalam hidup ketika kita terus berlarut-larut dalam kesedihan ?
Pertanyaan :
Apa yang Naomi terima ketika dia tetap mau bangkit dari kesedihan dan terus melangkah maju (Rut 3) ?
Tuhan sebagai Sang bejunan hidup kita
Ayat Firman : Yeremia 18:1-17
Rabu 25 Agustus 2010
Perenungan
Ketika bangsa Israel melupakan Tuhan dan melakukan kejahatan dan penyembahan berhala, maka datanglah Firman Tuhan kepada nabi Yeremia untuk pergi ke tukang periuk dan menyuruh ia untuk memperhatikan apa yang sedang di kerejakan oleh sang bejunan, ketika tanah yang di bentuk itu menjadi rusak, maka sang bejunan akan mengerjakan kembali menurut apa yang baik bagi pemandangannya. Dalam hal ini Tuhan menggambarkan bangsa Israel sebagai tanah liat yang berada dalam genggaman tangan-Nya, yang sering rusak akibat pemberontakan. tetapi dengan sabar DIA mau membentuk kembali menjadi apa yang baik bagi pemandangan-Nya.
Perbuatan kasih Tuhan bukan hanya berlaku pada bangsa Israel saja melainkan pada kita semua yang telah menjadi milik-Nya. Dia akan terus menerus membentuk hidup kita dalam setiap kesalahan-kesalahan yang membuat hidup ini menjadi hancur, di bentuknyalah kita menjadi pribadi-pribadi yang baik di pemandangan-Nya. Sebab Dia tidak menginginkan kita hanya menjadi sisa-sisa tanah yang terbuang begitu saja, tetapi Dia mau kita menjadi sesuatu yang menarik dan berguna bagi kemuliaan-Nya. Oleh sebab itu berilah hidup kita pada Allah sebagai SANG BEJUNAN yang kreatif, yang mampu membentuk hidup dari kesalahan-kesalahan kita menjadi hidup yang terbaik.
Diskusi kelompok :
Apa tindakan kita ketika Tuhan mau memproses kita dalam pembentukan iman ?
Refleksi pribadi :
Sudahkah kita mengalami pembentukkan Tuhan dalam hidup kita ?
Pertanyaan :
Apa tindakan Tuhan ketika melihat bangsa Israel berulang kali berbuat kasalahan ?
Arahkan diri ke masa depan bersama Tuhan
Ayat Firman : Filipi 3:1-16
Kamis 26 Agustus 2010
Perenungan
Di dalam kehidupan ini pasti ada banyak hal yang selalu kita ingat-ingat ; mungkin pengalaman manis atau pahit. Tetapi ada satu hal yang harus kita ingat dan tidak boleh kita lupakan, yaitu ”Tuhan”. Sebab seringkali manusia begitu gampang untuk melupakan Tuhan, apalagi saat keadaan mereka baik dan menyenangkan. Seperti kata Firman Tuhan ; ”... umatKu melupakan Aku, sejak waktu yang tidak terbilang lamanya ”. Namun sesungguhnya yang harus kita lupakan adalah pengalaman yang pahit, kegagalan dan juga kesalahan-kesalahan di masa yang lalu. Kita dapat belajar dari Rasul Paulus yang memiliki masa lalu yang yang hendak ia lupakan, kalau dulunya ia adalah seorang penganiaya jemaat Tuhan, seorang yang sangat antipati terhadapa orang kristen. Namun sejak bertemu dengan Yesus secara pribadi hidupnya di ubahkan. Alkitab menyatakan : ” jadi siapa yang ada didalam Kristus, ia adalah ciptaan baru : yang lalu sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang ”. Oleh sebab itu sebagai orang percaya kita pun harus melakukan hal yang sama ; yaitu mengunci pintu masa lalu dan tidak mengingatnya lagi. Mari gunakan seluruh kekutan kita untuk melangkah dalam kebenaran Tuhan dan mencapai keberhasilan bersama Tuhan. Jika kita senantiasa mengarahkan tujuan kepada Kristus, maka kita akan mengalami kemuliaan didalam Tuhan.
Diskusi kelompok :
Langkah – langkah apa yang harus kita ambil untuk kita bisa keluar dari masa lalu ?
Reflksi pribadi :
Masih adakah masa lalu yang suram yang masih mempengaruhi hidup kita ?
Pertanyaan :
bagaimanakah pribadi Paulus sesudah meninggalkan masa lalunya dan mengarahkan hidupnya bersama Yesus ?
Berkat Bagi Yang Memilih Jalan Tuhan
Ayat Firman : Ulangan 28:1-14
Jumat 27 Agustus
Perenungan
Sejak manusia diciptakan, iblis berusaha untuk menipu manusia agar jatuh ke dalam dosa dan kehilangan berkat yang Tuhan sediakan. Hal itu berlangsung terus hingga sekarang. Banyak sekali cara yang dapat digunakan oleh iblis untuk mengecoh kita, yaitu melalui kenikmatan harta yang berlimpah-limpah, kenyamanan atas posisi atau jabatan tertentu. iblis selalu menawarkan jalan pintas bagi kita untuk memperoleh semuanya itu, tetapi pada akhirnya kita akan terjerat dengan perangkapnya yang membawa kepada maut. Tetapi Tuhan Allah yang kita sembah bukanlah Tuhan yang tidak sanggup membuat kita diberkati dengan segala kelimpahan baik secara rohani maupun jasmani. Tetapi Tuhan kita Yesus Kristus, sanggup memberikan semua berkat sorgawi bagi kita yang setia kepadaNya. Ketika kita senantiasa berpaut kepada Yesus, iblis tidak akan bisa menjerat kita, karena kita ada dalam perlindungan Tuhan. Oleh karena itu, pilihlah jalan Tuhan sehingga kita akan menerima segala berkat kelimpahan yang telah disediakan bagi kita yang setia kepadaNya.
Diskusi kelompok :
Bagaimana cara supaya orang percaya dapt meraih berkat-bekat Tuhan ?
Refleksi pribadi :
mampukah kita melakukan setiap perintahnya Tuhan ?
Pertanyaan :
Masih adakah penghalang bagi orang percaya untuk meraih setiap berkat Tuhan ?
Meraih Berkat Melalui Cara Pandang Yang Benar
Ayat Firman : Lukas 23:33-43
Sabtu 28 Agustus 2010
Perenungan
Yesus disalibkan di tempat yang bernama Bukit Tengkorak. Dalam bahasa Latin disebut Kalvari, kalau dalam bahasa Aram disebut Golgota. Bersama Yesus ada juga dua orang penjahat yang disalibkan, yaitu disebelah kiri dan di sebelah kanan Yesus.
Salah satu dari dua penjahat yang ikut disalibkan bersama dengan Yesus memperoleh berkat keselamatan. Banyak orang yang beranggapan pada waktu itu bahwa berakhirlah sudah kehidupan Yesus di kayu salib. Yesus diangggap hina, dan tidak punya kuasa lagi. Namun salah satu dari penjahat itu memiliki cara pandang yang benar tentang penyaliban Yesus, sehingga ia memperoleh berkat anugerah keselamatan. Mungkin masalah yang kita alami berbeda dengan seorang penjahat ini, Barangkali kita telah berdoa dan seolah-olah Tuhan tidak mampu menjawab doa-doa kita, Dia tidak dapat menolong kita, Dia tidak dapat mengerti keadaan kita, buktinya keadaan kita belum juga berubah. Cara pandang ini adalah salah. Penjahat itu tidak lagi mengandalkan pikiran manusia berdasarkan apa yang ia lihat sesuai kenyataan saat itu bahwa “Yesus tidak berdaya”. Penjahat itu tidak mau hanya melihat pada kenyataan Yesus yang disalibkan itu, tetapi ia melawan kenyataan itu dengan cara pandang yang benar yaitu melihat dengan hatinya yang beriman bahwa Yesus itu akan menang, yang akan datang sebagai Raja. penjahat itu mau melihat apa yang tidak bisa dilihat oleh mata. Sebab itulah ia dengan berani dan percaya, berkata pada Yesus, agar Yesus kelak mengingat dirinya. Kenyataan yang kita hadapi boleh saja jalan yang buntu, sudah tidak ada harapan, atau pintu sudah tertutup, namun kita bisa melawannya dengan memiliki cara pandang benar, yaitu dengan mengandalkan iman. Percaya saja pada kemampuan Allah yang sanggup untuk menolong kita, maka kita pasti menerima berkat dan mujizatNya yang tidak terbatas itu. Tuhan memberkati kita.
Diskusi kelompok :
Apakah kita sudah memiliki cara pandang yang benar dalam menghadapi masalah
hidup ?
Refleksi pribadi :
sanggupkah kita memiliki iman seperti seorang penjahat yang berada di sisi Yesus, ketika mengahadapi masalah yang tersulit ?
Pertanyaan :
Apa yang di terima oleh seorang penjahat ketika dia mengambil cara pandang yang benar terhadap Yesus ?
Miliki Perkataan yang Mendatangkan Berkat
Ayat Firman : Amsal 18:1-24
Minggu 29 Agustus 2010
Perenungan
Ketika kita bertobat dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, masih banyak hal dalam kehidupan ini yang tidak berkenan di hadandapanNya. Semua hal yang tidak berkenan dalam hidup ini tentunya akan menghalangi kita untuk menerima berkat dari Tuhan. Salah satu hal yang seringkali juga menghalangi berkat kita adalah dari perkataan yang sia-sia. Firman Tuhan mengatakan bahwa apa yang kita ucapkan dapat mengendalikan keseluruhan hidup kita bagaikan sebuah kemudi yang kecil dapat mengendalikan arah dan tujuan sebuah kapal yang besar.
Perkataan yang positif akan memberikan dampak yang positif juga bagi hidup kita, apalagi jika kita memperkatakan Firman Tuhan. Firman Tuhan akan membentuk kehidupan kita dari yang tidak ada menjadi ada, dari yang tidak tahu menjadi berhikmat, dari yang tidak punya menjadi punya, dari yang sakit menjadi sehat, dari yang tidak mampu menjadi mampu, dari yang kecil menjadi besar. Oleh sebab itu ucapkanlah hal-hal positif, perkatakanlah Firman Tuhan dan mengucap syukur atas segala hal. Dalam keadaan seburuk apapun, kita harus tetap mengendalikan lidah kita agar tidak mengucapkan kata-kata yang mendatangkan kutuk atas hidup kita.
Tetap perkatakan Firman Tuhan dalam segala keadaan, maka Dia akan mengambil alih hidup kita dan memberikan jalan keluar atas segala masalah yang kita hadapi. Dan kita akan melihat janji Tuhan digenapi dan berkatNya mengalir dalam kehidupan kita. Sebab didalam perkataan orang percaya mengandung kuasa.
Diskusi kelompok :
sanggupkah kita memperkatakan Firman dalam situasi dan kondisi yang tidak menyenangkan?
Refleksi pribadi :
Sudahkah kita melatih lidah kita untuk memperkatakan hal-hal yang positif saja ?
Pertanyaan :
Mengapa lidah atau perkataan orang percaya sangat berpengaruh atas kehidupan ?
Ayat hafalan : Mazmur 28:7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar